Khawatir dengan sampah dari coffee pod harian Anda? Kenyamanan tersebut memang terasa luar biasa, namun dampak lingkungannya bisa terasa tinggi, sehingga menambah kekhawatiran mengenai TPA.
Biji kopi bisa berdampak buruk bagi lingkungan, terutama yang terbuat dari plastik tradisional. Namun gambarannya berubah. Polong aluminium dapat didaur ulang, dan opsi kompos baru yang terbuat dari bahan tanaman atau kertas menawarkan pilihan yang lebih ramah lingkungan.

Sebenarnya, dampaknya sangat bergantung pada jenis pod yang Anda gunakan dan apa yang Anda lakukan setelahnya. Ini bukanlah jawaban ya atau tidak yang sederhana. Mari kita jelajahi perbedaannya terlebih dahulu jenis kapsul tersedia di pasaran saat ini. Teruslah membaca untuk memahami opsi dengan lebih baik.
Jenis Kapsul Kopi Apa yang Umum Saat Ini?
Bingung dengan berbagai macam biji kopi di luar sana? Memilih pod terasa seperti menjelajahi labirin, terutama saat mencoba untuk sadar lingkungan. Mari kita perjelas pemain utamanya.
Jenis yang paling umum adalah K-Cup, biasanya terbuat dari plastik. Kapsul Nespresso seringkali terbuat dari aluminium tetapi juga tersedia dalam versi plastik atau bahkan kertas/kompos. Lavazza dan lainnya kebanyakan juga menggunakan plastik.

Saat Anda berjalan menyusuri lorong kopi, Anda terutama melihat beberapa gaya kapsul yang dominan. Memahami mereka adalah langkah pertama untuk mengetahui jejak lingkungan mereka. Berdasarkan pengalaman saya membantu bisnis mengemas kopi, berikut adalah hal-hal besarnya:
- K-Piala: Sangat populer, terutama di Amerika Utara. Secara tradisional, ini sebagian besar dibuat dari #5 plastik polipropilen (PP)., meskipun perusahaan di baliknya (Keurig Dr Pepper) telah berupaya untuk mewujudkannya secara teknis dapat didaur ulang (lebih lanjut tentang itu nanti). Mereka juga berisi filter kertas di dalamnya dan penutup foil.
- Garis Asli Nespresso: Dikenal dengan kopi bergaya espresso-nya. Kapsul ini terutama terbuat dari aluminium. Ini adalah perbedaan utama karena aluminium sangat mudah didaur ulang. Nespresso juga menawarkan beberapa kapsul yang terbuat dari bahan lain, termasuk plastik dan menjajaki pilihan yang lebih ramah lingkungan.
- Kapsul Lavazza (seperti Blue atau A Modo Mio): Mirip dengan K-Cup, sebagian besar terbuat dari plastik, seringkali #5 PP.
Ada juga sistem lain, tetapi format K-Cup dan Nespresso mendominasi sebagian besar pasar global. Mengetahui apakah Anda berurusan dengan plastik atau aluminium sangat penting untuk memahami pilihan pembuangan.
| Tipe Kapsul | Bahan Utama | Bahan Umum Lainnya | Catatan Utama Lingkungan |
|---|---|---|---|
| K-Piala | Plastik (#5 PP) | Filter kertas, tutup Foil | Daur ulang bisa jadi rumit |
| Nespresso Asli | Aluminium | Lapisan pernis | Sangat dapat didaur ulang jika dikumpulkan |
| Lavazza (kebanyakan tipe) | Plastik (#5 PP) | Tutup kertas timah | Masalah serupa dengan K-Cups |
| Pod Baru/Niche | PLA, Kertas, Komposit | Bervariasi | Seringkali dapat dibuat kompos/dapat terurai secara hayati |
Bahan Apa Yang Membuat Kapsul Kopi Ini?
Bingung apa yang sebenarnya di dalam sebiji kopi? Bahan yang digunakan menentukan apakah bahan tersebut dapat didaur ulang, dibuat kompos, atau hanya menjadi sampah. Mari kita uraikan.
Kebanyakan kapsul menggunakan plastik Polypropylene (PP) #5 atau aluminium untuk badan utamanya. Tutupnya biasanya terbuat dari aluminium foil. Pod ramah lingkungan yang lebih baru mungkin menggunakan plastik nabati (PLA) atau kertas.
Jika dicermati, satu buah kopi sering kali dibuat dari beberapa bagian, masing-masing dari bahan berbeda. Kompleksitas ini merupakan bagian dari tantangan lingkungan. Berikut rincian komponen umum:
Badan Piala: Ini adalah struktur utama yang menampung kopi.
- Plastik (#5 PP - Polipropilena): Sangat umum, terutama di K-Cup dan banyak pod bergaya Lavazza. PP secara teknis dapat didaur ulang, namun barang-barang kecil seperti polong sering kali terjatuh melalui mesin penyortiran di fasilitas daur ulang. Selain itu, sisa ampas kopi dapat mencemari aliran daur ulang plastik. Biasanya Anda perlu memisahkan komponen (tutup, filter, ground) agar bisa mendapat kesempatan.
- Aluminium: Bahan utama untuk pod Nespresso OriginalLine. Aluminium sangat baik karena dapat didaur ulang tanpa batas waktu tanpa kehilangan kualitas. Namun, polong tersebut perlu dikumpulkan dan dikirim ke fasilitas daur ulang khusus yang dapat menanganinya (seringkali melalui program pengambilan kembali merek). Seperti plastik, sisa ampas bisa menjadi masalah jika tidak diproses dengan benar.
- Plastik Kompos (PLA - Asam Polilaktat): Opsi yang lebih baru. PLA berasal dari sumber daya tanaman seperti tepung jagung. Pod ini dirancang untuk rusak, tetapi biasanya memerlukan industri fasilitas pengomposan dengan panas dan kondisi tertentu. Kemungkinan besar bahan tersebut tidak akan cepat terurai di tempat sampah atau tempat pembuangan sampah kompos rumah.
- Kertas/Serat: Beberapa buah polong sekarang menggunakan kertas yang dipres atau serat tanaman. Bahan-bahan ini sering kali dirancang agar dapat dijadikan kompos, bahkan mungkin untuk digunakan di rumah, menjadikannya alternatif ramah lingkungan yang sangat menjanjikan.
Tutupnya: Hampir selalu aluminium foil, disegel panas pada cangkir. Ini perlu dipisahkan untuk mendaur ulang badan cangkir dengan benar.
Filter (Internal): Biasanya terdapat di dalam K-Cup, seringkali terbuat dari kertas atau kain sintetis. Ini menambahkan bahan lain ke dalam campuran yang perlu dipisahkan.
Tantangannya bukan hanya pada materialnya saja, namun fakta bahwa material tersebut berukuran kecil, tercampur, dan sering kali mengandung sampah organik (bubuk kopi). Hal ini membuat daur ulang menjadi sulit bagi konsumen dan fasilitas pemrosesan.
Apa yang Dilakukan Industri Kapsul Kopi terhadap Lingkungan?
Merasa bersalah menggunakan pod tetapi menyukai kenyamanannya? Anda tidak sendirian, dan industri mengetahuinya. Mari kita lihat langkah nyata yang diambil menuju keberlanjutan.
Industri ini secara aktif mengembangkan polong dari bahan yang dapat dibuat kompos seperti PLA dan kertas. Ide-ide inovatif seperti polong berbahan dasar rumput laut kini bermunculan. Selain itu, program daur ulang aluminium yang mapan menawarkan solusi bagi pengguna Nespresso.

Menghadapi tekanan dari konsumen dan kelompok lingkungan hidup, industri kapsul kopi adalah melakukan upaya untuk mengurangi jejaknya. Saya telah melihat beberapa perkembangan yang menjanjikan secara langsung:
Polong Kompos: Ada pasar yang berkembang untuk polong yang terbuat dari bahan bersertifikat yang dapat terurai di fasilitas pengomposan industri.
- Pod PLA: Seperti disebutkan, plastik nabati ini menjadi lebih umum. Merek berupaya meningkatkan kemampuan komposnya dan mendapatkan sertifikasi (seperti BPI).
- Pod Kertas/Serat: Ini menghilangkan plastik sepenuhnya dan menawarkan proses pengomposan yang lebih mudah. Kami melihat lebih banyak inovasi di bidang ini, yang bertujuan untuk membuat pod yang mudah rusak.
Bahan Inovatif: Some companies are thinking outside the box. For instance, a Swiss company developed coffee "balls" terbungkus dalam lapisan yang tidak berasa dan dapat dibuat kompos yang berasal dari rumput laut. Meskipun mungkin merupakan hal yang khusus saat ini, hal ini menunjukkan dorongan untuk solusi yang benar-benar berbeda.
Program Daur Ulang Aluminium: Nespresso telah menjalankan program daur ulang khusus untuk kapsul aluminiumnya selama bertahun-tahun di banyak negara. Mereka menyediakan tas koleksi dan bermitra dengan pendaur ulang untuk mengubah polong tua menjadi benda aluminium. Keberhasilannya bergantung pada partisipasi konsumen, namun infrastrukturnya tersedia di banyak tempat.
Memperbaiki Plastik yang Ada: Perusahaan seperti Keurig Dr Pepper telah mengalihkan K-Cup ke plastik PP #5, yang adalah secara teknis dapat didaur ulang di banyak komunitas jika konsumen mengosongkan ampasnya dan membuka tutupnya. Mereka secara aktif mencoba mengedukasi konsumen mengenai hal ini, meskipun tingkat daur ulang yang praktis masih menjadi tantangan karena masalah ukuran dan penyortiran.
Mempromosikan Pod yang Dapat Digunakan Kembali: Meskipun bukan industri produk Oleh karena itu, ketersediaan pod filter logam atau plastik yang dapat digunakan kembali memungkinkan konsumen untuk menggunakan kopi bubuk mereka sendiri dalam mesin kapsul, sehingga menghilangkan limbah sekali pakai sepenuhnya.
These efforts show progress. There's a clear trend towards offering consumers more sustainable choices, moving away from the traditional "use and toss" model ini, meskipun tantangan dalam infrastruktur daur ulang dan kebiasaan konsumen masih ada.
Kesimpulan
Biji kopi pada dasarnya tidak jahat, tetapi biji kopi yang terbuat dari plastik tradisional menimbulkan masalah lingkungan. Untungnya, pilihan aluminium yang dapat didaur ulang dan bahan nabati atau kertas yang dapat dibuat kompos memberikan alternatif yang jauh lebih ramah lingkungan. Pilih dengan bijak dan daur ulang/kompos dengan benar!
